Oleh : Adinda Poetri
“Kring…Kring…” handphone-ku saat itu
berdering menandakan ada telepon masuk yang harus segera aku angkat. Dan
“Deg…” kabar yang sudah lama aku nantikan akhirnya datang juga.
Seminggu yang lalu aku telah mengajukan pendaftaran seminar usulan
penelitian untuk proposal skripsiku. Alhamdulillah, dengan kabar yang ku
dengar lewat telepon saat itu, tak lama lagi aku bisa mempresentasikan
proposal usulan penelitianku di depan para dosen penguji dan di dampingi
oleh dosen pembimbing.
Tetapi, disaat rasa senang dan gembira
menerima kabar baik itu, seketika itu juga ada rasa sedih yang datang
menghampiri. Aku tersadar, aku belum mempersiapkan diri untuk menghadapi
seminar itu. Aku belum bisa menyelesaikan presentasi yang sudah
setengahnya aku kerjakan, karena disibukkan dengan segala pekerjaanku di
kantor selama seminggu ini.
Aku malu, benar-benar malu pada
diri-Mu, Ya Allah. Disaat tidak kunjung datangnya pemberitahuan kapan
jadwal seminarku tiba, disaat itu pula aku selalu merengek manja meminta
waktunya untuk dipercepat. Kini, ketika kabar itu aku terima dengan
suka cita, aku tersadar, waktu yang dijadwalkan tersebut tinggal
menghitung hari saja. Ternyata, aku belum siap. Sekali lagi aku sangat
malu pada-Mu, Ya Allah. Maafkan aku. Jika satu hari dalam seminggu itu
adalah jadwal seminarku, aku tidak bisa membayangkan seminarku akan
gagal total karena persiapannya tidak maksimal saat itu. Satu renungan
hikmah yang aku dapat hari itu, Alhamdulillah.
Semoga kita bisa
mengambil hikmah dari setiap kejadian yang kita alami dan semoga kita
bisa bersikap sabar dalam menghadapi keinginan kita yang belum
dikabulkan oleh Allah SWT, karena Allah Mahatahu apa yang kita butuhkan,
bukan apa yang kita inginkan.
Cimahi, 23 Oktober 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar