Selasa, 30 November 2010

Ketika Ta’aruf Tak Lagi Serius

Oleh : Adinda Poetri

Seringkali kita mendengar kata ta’aruf diperbincangkan di dalam kehidupan kita sehari-hari.  Awalnya memang diperuntukkan untuk sebuah hubungan serius yang akan melangkahkan niatnya untuk menikah. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, kata ta’aruf mengalami pergeseran makna. Kini, banyak sekali pengalaman yang didapat atau obrolan yang sering didengar untuk kasus ta’aruf yang tak lagi dilaksanakan dengan serius.

Ketika seseorang mantap untuk berta’aruf dengan orang lain, maka sebaiknya terlebih dahulu diluruskan niatnya. Karena segala sesuatu bergantung kepada niatnya. Jangan sampai, ketika proses ta’aruf berlangsung, tiba-tiba dipertengahan jalan, mengakhiri ta’arufnya dengan alasan belum mantap. Nah lho, bukannya diawal sebelum berta’aruf, dia mengatakan mantap untuk melakukan proses ta’aruf dengan si A misalnya. Kenapa tiba-tiba dipertengahan jalan mengatakan belum mantap ? Apakah gerangan yang terjadi ? Jika alasan belum mantap karena perbedaan usia misalnya, mengapa hal ini (mengenai usia) tidak ditanyakan terlebih dahulu kepada mediator sebelum proses ta’aruf itu berlangsung ? bukankah alasan itu hanya mengada-ada saja ? Jika sudah begini masalahnya, hasilnya tentu akan berantakan.

Memang tidak dipungkiri bahwa segala sesuatu hasilnya ditentukan oleh keputusanNya. Manusia hanya berusaha atau berikhtiar melakukan proses tersebut. Tetapi, segala sesuatunya harus diniatkan serius dari awal sampai akhir, apalagi yang berkaitan dengan proses ta’aruf ini. Pertimbangkanlah baik-baik sebelum mengambil keputusan untuk berta’aruf dengan seseorang. Jangan sampai tergesa-gesa mengambil keputusan yang besar itu. Karena jika hanya main-main saja, akibatnya akan timbul banyak masalah. Walau mungkin dipandang sepele, tetapi hal ini patut kita renungkan sejenak.

Rabu, 10 November 2010

Tanpa-Mu

Penulis : Adinda Poetri

Waktu terus berjalan
Tak terasa berlalu begitu cepat
Menjalani episode kehidupan
Menanti waktu yang tepat

Begitu banyak amanat yang Kau berikan
Untuk aku laksanakan
Tanpa bantuan-Mu
Aku tak mampu mengerjakan semua itu

Begitu banyak ujian yang Kau berikan
Di dalam perjalanan kehidupan
Tanpa pertolongan-Mu
Aku tak mampu melewati semua itu

Begitu banyak kebahagiaan yang Kau berikan
Segala permintaan yang aku ajukan
Tanpa ridha-Mu
Aku tak mampu mendapatkan semua itu

http://kotasantri.com/bilik/goresan/2010/11/10/tanpa-mu