Minggu, 30 Januari 2011

Tandanya, Rezeki Bakalan Datang Lagi

Penulis : Adinda Poetri


Rezeki, jodoh, dan maut, ketiganya merupakan rahasia Allah SWT. Tidak ada seorang manusia pun yang dapat mengetahuinya karena hanya Dia-lah yang berhak menentukan dan menetapkannya.

Jadi teringat salah satu film yang berjudul ”Sang Murabbi”, dimana ada salah satu dialog antar suami istri, yang pada intinya adalah jika uang kita habis, tandanya rezeki bakalan datang lagi. Subhanallah, saya sangat setuju dengan pernyataan tadi, bahwa jika uang kita habis, tandanya rezeki bakalan datang lagi. Tetapi kita jangan salah menafsirkannya, kalau uang kita belum habis, tandanya rezekinya gak bakalan datang. Jadi uang yang kita miliki harus dihabiskan terlebih dahulu jika ingin rezekinya datang lagi. Janganlah berfikir seperti itu. Insya Allah, kapan pun dan dalam kondisi apa pun, rezeki kita sudah ada yang mengaturnya, yaitu Allah SWT, dan rezeki kita tidak akan lari ke mana.

Seperti ketika melakukan silaturrahim ke luar kota bulan kemarin. Uang yang ada di rekening saya hampir mau habis karena keperluan ini dan itu. Kembali otak saya dibuat ”berputar” memikirkan bagaimana caranya untuk memenuhi keperluan pekan selanjutnya. Tetapi, Alhamdulillah, setelah pulang dari acara silaturrahim itu, saya mengecek ke ATM untuk mengambil sejumlah uang untuk urusan tertentu. Saya terkejut dibuatnya, karena saldo rekening saya bertambah, bahkan tiga kali lipatnya.

Selalu saja begitu kejadiannya, karena tidak satu atau dua kali saya mengalaminya. Walaupun bertambahnya satu atau dua kali lipat atau hanya bertambah sejumlah yang dikeluarkan, tetapi Alhamdulillah, rezeki selalu datang dan datang lagi. Bukankah hikmah dari silaturrahim adalah salah satunya menambah rezeki? Tapi tetap, kita harus selalu meluruskan niat ketika akan melakukan sesuatu hanya karena Allah SWT. Jadi ketika kita membiasakan diri untuk silaturrahim, tandanya rezeki bakalan datang lagi.

Sedekah merupakan hal yang mudah dilakukan, tetapi kebanyakan manusia enggan melakukannya. Biasakanlah untuk bersedekah setiap hari. Dengan membiasakan diri dengan selalu bersedekah, tandanya rezeki bakalan datang lagi.

Dan masih banyak hal lainnya yang dapat membukakan pintu rezeki kita. Yakinlah kepada Allah SWT, karena semua rezeki kita telah diatur olehNya. Tinggal bagaimana kita menjemput rezeki tersebut dengan cara yang halal dan baik, agar rezeki yang kita terima merupakan rezeki yang barakah.

sumber : http://kotasantri.com/pelangi/refleksi/2010/10/09/tandanya-rezeki-bakalan-datang-lagi

Cemburu Boleh, Tapi Jangan Berlebihan

Penulis : Adinda Poetri


Dalam perjalanan kehidupan berumah tangga, pasti banyak problematika hidup yang dihadapi. Tiap orang pasti memiliki masalah atau ujian kehidupannya, begitu pula di antara pasangan suami istri. Jangan mengedepankan ego jika dihadapkan pada suatu masalah atau ujian kehidupan. Memang secara teori itu mudah, tapi pada praktiknya sangat susah realisasinya. Susah bukan berarti tidak bisa, bukan?

Ketika dihadapkan pada suatu masalah yang mana pasangan kita lebih memperhatikan orang lain, maka pastinya akan timbul reaksi dalam hati yang dinamakan cemburu. Cemburu merupakan anugerah yang Allah SWT berikan kepada kita. Tetapi kita harus dapat mengendalikan rasa cemburu tersebut. Cemburu boleh-boleh saja, karena itu tandanya sayang dan cinta kepada pasangannya. Tapi jangan berlebihan, karena sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik.

"Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A’raf [7] : 31).

Cemburu yang berlebihan akan berdampak buruk terhadap kehidupan berumah tangga . Misalnya, akan timbul prasangka buruk terhadap pasangan, mudah marah, ujung-ujungnya akan mengalami krisis kepercayaan terhadap pasangannya yang berakibat perceraian.

Maka dari itu, belajarlah untuk bisa mengendalikan rasa cemburu dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari akibat rasa cemburu yang berlebihan tersebut, karena rasa penyesalan akan selalu datang belakangan.

sumber : http://kotasantri.com/pelangi/percik/2010/12/21/cemburu-boleh-tapi-jangan-berlebihan