Oleh : Adinda Poetri
Aku tahu…
Jika ada pertemuan
Pasti akan ada perpisahan
Dan semua orang pun tahu
Sedih dan ‘berat’ rasanya
Untuk bisa melepasmu
Karena aku tak ingin berpisah darimu
Wahai Ramadhanku
Isak tangis pun
Tak bisa ku bendung lagi
Saat malam ke dua puluh sembilan
I’tikaf di masjid itu
Tapi…
Aku pun tak kuasa
Untuk menahan kepergianmu
Karena telah tiba hari kemenangan dihadapanku
Gema takbir berkumandang dimana-mana
Menyambut suka cita
Semoga kita bisa mempersiapkan bekal taqwa
Untuk akhirat kelak dengan sebaik-baiknya
Aamiin
Cimahi, 29 Ramadhan 1430 H.
Senin, 28 September 2009
Senin, 14 September 2009
Menjelang Hari yang Fitri
Oleh : Adinda Poetri
Beberapa hari lagi
Kita akan bertemu dengan hari yang fitri
Bermacam rasa berkeliaran disana sini
Rasa sedih dan gembira berkecambuk dalam hati
Sedih karena akan meninggalkan bulan Ramadhan
Gembira karena akan bertemu dengan hari yang dinantikan
Oleh setiap insan yang beriman
Menuju hari kemenangan
Sudahkah kita mengevaluasi semuanya
Sejauh mana kuantitas dan kualitas ibadah kita
Apakah meningkat atau justru menurun dihadapan-Nya
Hanya diri kita yang mengetahui dan Allah SWT saja yang bisa menilainya
Semoga kita bisa meningkatkan ibadah kita
Atau minimal kita bisa mempertahankannya
Di sebelas bulan yang tersisa
Jika kita masih diberikan kesempatan hidup oleh-Nya
Sering bermuhasabah diri
Untuk selalu introspeksi diri pribadi
Sebagai jalan untuk taqarrub kepada Sang Illahi
Demi meraih cinta dan ridho Illahi
Semoga kita masih diberikan kesempatan
Untuk bisa bertemu dengan bulan Ramadhan tahun depan
Oleh karena itu mari kita terus tingkatkan
Segala amal ibadah yang disertai dengan keikhlasan
Ikhlaskan hati untuk bisa meminta maaf dan memaafkan
Atas segala kesalahan yang pernah dilakukan
Oleh diri sendiri maupun orang lain
Yang masih ingat atau yang terlupakan
Beberapa hari lagi
Kita akan bertemu dengan hari yang fitri
Bermacam rasa berkeliaran disana sini
Rasa sedih dan gembira berkecambuk dalam hati
Sedih karena akan meninggalkan bulan Ramadhan
Gembira karena akan bertemu dengan hari yang dinantikan
Oleh setiap insan yang beriman
Menuju hari kemenangan
Sudahkah kita mengevaluasi semuanya
Sejauh mana kuantitas dan kualitas ibadah kita
Apakah meningkat atau justru menurun dihadapan-Nya
Hanya diri kita yang mengetahui dan Allah SWT saja yang bisa menilainya
Semoga kita bisa meningkatkan ibadah kita
Atau minimal kita bisa mempertahankannya
Di sebelas bulan yang tersisa
Jika kita masih diberikan kesempatan hidup oleh-Nya
Sering bermuhasabah diri
Untuk selalu introspeksi diri pribadi
Sebagai jalan untuk taqarrub kepada Sang Illahi
Demi meraih cinta dan ridho Illahi
Semoga kita masih diberikan kesempatan
Untuk bisa bertemu dengan bulan Ramadhan tahun depan
Oleh karena itu mari kita terus tingkatkan
Segala amal ibadah yang disertai dengan keikhlasan
Ikhlaskan hati untuk bisa meminta maaf dan memaafkan
Atas segala kesalahan yang pernah dilakukan
Oleh diri sendiri maupun orang lain
Yang masih ingat atau yang terlupakan
Rabu, 09 September 2009
Sebuah Pengorbanan
Oleh : Adinda Poetri
Berawal dari pertemuan di dunia maya
Lewat sebuah situs yang bernama friendster
Dari sana aku mengenalnya
Sebagai sosok pemuda yang pintar
Sering aku bertanya kepadanya
Tak jarang pula aku sering merepotkannya
Tapi dia lakukan dengan sepenuh hati
Untuk selalu membantu kesulitan yang aku hadapi
Banyak sekali rencana dan impiannya
Untuk masa depan yang akan diraihnya
Tapi ternyata, menurut dia…
Semua rencana dan impiannya hancur seketika
Karena ingin membahagiakan kedua orang tuanya
Ia mampu mengorbankan segalanya
Perasaan, rencana, keinginan, harapan dan semua impiannya
Semua itu ia lakukan demi ibunda tercinta
Aku menghargai segala keputusan yang diambilnya
Semoga dengan segala pengorbanan yang dilakukannya
Mendapatkan ridho dari Allah Subhanahu wa Ta’ala
Dan semoga kebahagiaan akan selalu menyertainya
Aamiiin
Berawal dari pertemuan di dunia maya
Lewat sebuah situs yang bernama friendster
Dari sana aku mengenalnya
Sebagai sosok pemuda yang pintar
Sering aku bertanya kepadanya
Tak jarang pula aku sering merepotkannya
Tapi dia lakukan dengan sepenuh hati
Untuk selalu membantu kesulitan yang aku hadapi
Banyak sekali rencana dan impiannya
Untuk masa depan yang akan diraihnya
Tapi ternyata, menurut dia…
Semua rencana dan impiannya hancur seketika
Karena ingin membahagiakan kedua orang tuanya
Ia mampu mengorbankan segalanya
Perasaan, rencana, keinginan, harapan dan semua impiannya
Semua itu ia lakukan demi ibunda tercinta
Aku menghargai segala keputusan yang diambilnya
Semoga dengan segala pengorbanan yang dilakukannya
Mendapatkan ridho dari Allah Subhanahu wa Ta’ala
Dan semoga kebahagiaan akan selalu menyertainya
Aamiiin
Kamis, 03 September 2009
Ketika Sehat Menjadi Sangat Luar Biasa Nikmatnya
Oleh : Adinda Poetri
Setiap manusia didunia ini pastinya ingin selalu diberikan nikmat berupa kesehatan, salah satu dari sekian banyak keinginan. Karena dengan sehat, semua kegiatan bisa dilakukan. Coba bayangkan kalo kita mengalami sakit, pasti akan ada kegiatan yang terhambat sehingga kegiatan tersebut tidak bisa kita lakukan. Makan yang enak pun, akan terasa hambar dan tidak enak manakala indra perasa kita tidak berfungsi dengan normal. Tidur pun akan terasa tidak mengenakkan manakala ada sebagian anggota tubuh mengalami sakit walaupun hanya sebagiannya saja.
Memang, sehat akan dipandang biasa-biasa saja ketika badan dalam keadaan sehat, tapi sehat bisa menjadi sesuatu yang sangat luar biasa nikmatnya ketika mengalami sakit. Kadang kita sering melupakan nikmat dan anugerah sehat yang Allah berikan kepada kita. Seringkali kita tidak peduli dengan kesehatan kita, makan, minum, tidur dan pola gaya hidup lainnya yang tidak teratur. Ujung-ujungnya berapa banyak uang yang harus kita keluarkan akibat dari pola makan dan gaya hidup yang tidak teratur tersebut? Betapa sehat itu mahal harganya ketika kita mengalami sakit.
Tapi, sakit juga merupakan suatu nikmat dan anugerah dari-Nya. Karena dengan mengalami sakit, kita bisa merasakan nikmatnya sehat. Seperti ketika kita sedang haus, akan terasa nikmatnya jika kita minum walaupun hanya dengan segelas air putih. Subhanallah, segala sesuatu yang Allah berikan kepada kita itu semuanya tidak ada yang sia-sia.
Maka mulai dari sekarang, jagalah pola makan dan pola gaya hidup kita!
Wallahu a’lam.
Setiap manusia didunia ini pastinya ingin selalu diberikan nikmat berupa kesehatan, salah satu dari sekian banyak keinginan. Karena dengan sehat, semua kegiatan bisa dilakukan. Coba bayangkan kalo kita mengalami sakit, pasti akan ada kegiatan yang terhambat sehingga kegiatan tersebut tidak bisa kita lakukan. Makan yang enak pun, akan terasa hambar dan tidak enak manakala indra perasa kita tidak berfungsi dengan normal. Tidur pun akan terasa tidak mengenakkan manakala ada sebagian anggota tubuh mengalami sakit walaupun hanya sebagiannya saja.
Memang, sehat akan dipandang biasa-biasa saja ketika badan dalam keadaan sehat, tapi sehat bisa menjadi sesuatu yang sangat luar biasa nikmatnya ketika mengalami sakit. Kadang kita sering melupakan nikmat dan anugerah sehat yang Allah berikan kepada kita. Seringkali kita tidak peduli dengan kesehatan kita, makan, minum, tidur dan pola gaya hidup lainnya yang tidak teratur. Ujung-ujungnya berapa banyak uang yang harus kita keluarkan akibat dari pola makan dan gaya hidup yang tidak teratur tersebut? Betapa sehat itu mahal harganya ketika kita mengalami sakit.
Tapi, sakit juga merupakan suatu nikmat dan anugerah dari-Nya. Karena dengan mengalami sakit, kita bisa merasakan nikmatnya sehat. Seperti ketika kita sedang haus, akan terasa nikmatnya jika kita minum walaupun hanya dengan segelas air putih. Subhanallah, segala sesuatu yang Allah berikan kepada kita itu semuanya tidak ada yang sia-sia.
Maka mulai dari sekarang, jagalah pola makan dan pola gaya hidup kita!
Wallahu a’lam.
Langganan:
Postingan (Atom)