Senin, 21 Maret 2011

Berani untuk Mengikhlaskannya

Penulis : Adinda Poetri

Entah apa yang sedang terjadi pada diriku. Pikiranku terpecah menjadi beberapa poin, tapi masih berada di wilayah alam sadarku tentunya. Rasanya aku ingin berteriak sekencang-kencangnya. Berusaha memuntahkan segala rasa yang hadir di kediaman hatiku. Tak tentu arah ke mana rasa itu jatuh hingga berserakan dan menyebar ke segala penjuru arah mata angin.

Ketika mengingat masa lalu yang penuh lika-liku kehidupan, yang berhasil dilewati atas kehendak dan ridhaNya, tak kuasa menahan jatuhan air mata yang tak berhasil kubendung. Kini, ingatan tentang itu tinggallah kenangan, yang tak perduli apakah itu kenangan manis atau pahit sekalipun. Tapi mengapa hal itu masih saja terpendam di hati, rasa ingin berontak terhadap apa yang telah didengar, dilihat, dan dirasakan kembali? Sudahlah, pertanyaan yang cukup aneh dan tidak jelas ke mana arahnya.

Ada satu kata yang kuingat, ikhlas. Ya, berani untuk mengikhlaskannya. Segala sesuatu yang kuinginkan, tak mungkin kudapatkan tanpa kehendak dan ridha dariNya. Segala yang ada di dunia ini hanyalah milikNya. Aku tak memiliki apa-apa tanpa pemberian dariNya. Aku tak mungkin bertahan tanpa pertolongan dariNya. Aku tak mungkin melanjutkan perjalanan kehidupan ini tanpa ada Dia di sampingku. Hanya Dia-lah segala-galanya bagiku.

http://kotasantri.com/pelangi/bingkai/2011/03/21/berani-untuk-mengikhlaskannya/rShWpnzF7bhE